Tujuh kebiasaan untuk menjadi penulis yang hebat

        Setiap orang yang tertarik dengan membaca, harusnya ia tertarik juga untuk menulis. Sehingga ia punya hasil karyanya sendiri. Dan setiap orang yang sudah memulai dan meniatkan untuk menulis pasti ada harapan untuk menjadi penulis yang hebat. Akan tetapi sering kali keinginan itu hanya sekedar keinginan yang biasanya pupus hanya karena kesalahan atau tulisannya yang belum dapat dihargai. Namun penghargaan yang saya maksud bukanlah penghargaan tentang dicetak, atau dimuat oleh majalah tetapi lebih kemakna diterima dimasyarakat sehingga tulisan kita bisa bermanfaat. Jika itu sebuah idea atau gagasan bisa dibacara dan mengubah atau menggugah orang lain untuk melakukan sesuatu, setidaknya itulah yang saya harapan juga dari tulisan saya.

       Tahukah anda bahwa sanya setiap orang itu bisa menjadi penulis yang baik jika dia bisa lebih bersabar dalam proses dan tetap konsisten untuk melatih kemampuan itu. Mungkin teman kita atau penulis pemula sering mengatakan bahwa “saya adalah penulis yang buruk” atau bahkan mungkin anda sendiri. Hanya karena kita tidak dilahirkan dari seorang penulis. Perlu anda ketahui bahwa menjadi penulis adalah hal yang sama bagaimana cara menjadi perenang, pemain piano, atau seorang penari. Dalam semua kasus tersebut membutuhkan kerja keras untuk meningkatkan kemampuan. Dan selama kita memperbaiki kemampuan menulis kita, kita musti mempertimbang dan berfikir tentang tujuah kebiasa untuk menjadi penulis yang hebat. Dan selayaknya sebuah kebiasaan maka kita perlu menjadikannya bagian dari kita, adapun kebiasaan tersebut sebagai berikut:

1. Bersabarlah. Dalam mengembangkan kemampuan itu membutuhkan waktu. Seperti halnya untuk membuat tembakan sepernu dalam basket juga memerlukan latihan yang lama, jadi itu berlaku hal yang sama dalam melatih tulisan anda.
2. Berharap bertemu dengan kebutuan. Setiap orang pernah mengalami kebuntuan, bahkan seorang penulis professional sekalipun. Tulisan yang tidak jelas atau sebuah tulisan yang buntu tidak bisa dilanjutkan, jadi jangan berfikir ada masalah dengan anda jika anda mendapat beberapa masalah. Konsultasikan tulisan anda, dengan pembimbing anda atau penulis yang lebih pengalaman ketika anda sedang mengalami buntu. Ketika kamu mampu mendapat solusi atas masalah tersebut, gunakan cara yang sama untuk masalah yang akan datang. Sehingga masalah yang sama tidak akan muncul lagi dan lagi.
3. Mengingat bahwa tulisan ada adalah sebuah rencana. Penulis yang berpengalaman bekerja dan bekerja kembali dari draft beberapa kali. Dengan setiap revisi yang ada, anda berkerja seperti penulis yang professional.
4. Berbicara dengan penulis lain. Temukan apa yang mereka lakukan ketika mereka menulis. Dan cobalah beberapa langkah mereka. Dengan berhubungan dengan penulis lain atau orang yang mempunyai hobi yang sama anda akan mendapatkan dukungan dan saran.
5. Belajar untuk merespon terhadap tulisan anda. Apa yang telah pembimbing anda katakana tentang tulisan anda? Dan apa yang teman anda katakana ketika mereka membaca daft tulisan anda? Respon pembaca sangatlah penting untuk seorang penulis. Dengan memperhatikan respon tersebut dan bekerja untuk memperbaiki area dimana kelemahan yang pembacara lihat, anda akan belajar lebih cepat. Jika anda tidak tahu bagaimana cara merepon atau memahami maksud pembaca, mintalah bantuan.
6. Baca, baca dan baca. Bacalah setiap hari, Koran, majalah, atau cerita pendek, novel criminal  apapun yang membuat anda tertarik. Dan pahamilah bagaimana penulis menyusun pembuka,kesimpulan, dan mengembakan informasi lebih detail serta transisi yang dipakai. Lihatlah kata kata yang tidak biasa, pahami struktur penyusunannya serta tanda bacanya. Semakin anda membaca, semakin anda belajar bahasa yang alami, dan semakin cepat juga tulisan anda berkembang. Lebih lanjut, bahwa membaca akan menambah pengetahuan anda., sehingga  anda mempunyai banyak idea untuk tulisan anda.
7. Jangan takut membuat kesalahan.  Membuat kesalahan adalah bagian dari belajar menulis yang biasa. Ambilah resiko dan bekerjalah. Jika anda membuat kesalahan, rasa malu sebagai kesempatan untuk belajar. Jika anda tidak pernah mencoba anda tidak akan belajar. Hubungkan kesalahan anda dengan prosedur tulisan anda

Semoga apa yang coba saya tulisakan bisa bermanfaat bagi pembacara walau tulisan saya juga bagian dari belajar.